5.11.2009
Jus Tomat terhadap Penurunan Kolestrol Darah
Faktor-faktor yg berhubungan dgn St Gizi Balita
Dari sampel usia balita 6 – 12 bulan sebanyak 2,4 %, usia 13 – 36 bulan 65%, dan usi 37 – 59 bulan 31,7 %. Dengan proporsi jenis kelamin laki-laki sebanyak 51,2% dan perempuan 48,8%. Data status gizi balita 9,8 % buruk , 22,0 % kurang, bdan 68,3 % baik. Dengan asupan energi baik berdasarkan 80% AKG sebanyak 56,1% dan asupan protein baik sebanyak 70,7%. Tingkat pendidikan ibu balita 31,7 % hanya tamat sampai dengan SD, 19,5 % SMP, 36,6 % SMU dan 12,2 % Perguruan Tinggi. Dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 73,2. Dan dari data sanitasi lingkungan yang termasuk kategori baik sebanyak 61%. Dan pola asuh gizi yang baik sebanyak 63 %
Dalam program peningkatan status gizi balita hendaknya dilakukan peningkatan pengetahuan mengenai asupan makanan dan pola asuh balita, karena dari hasil penelitian ini ada hubungan yang bermakna terahadap status gizi balita.
Kata Kunci : Status Gizi, penyakit infeksi, sanitasi lingkungan, pendidikan
pengetahuan, pola asuh.
Selanjutnya......
Dukungan Suami, Pengetahuan Thd ASI Ekslusif
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami, dukungan nenek bayi, pengetahuan ibu tentang ASI dan riwayat pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka. Pengambilan data dilakukan selama bulan Agustus 2008 pada ibu menyusui di Puskesmas Kecamatan Panyingkiran, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu yang mempunyai bayi berumur 7-12 bulan. Data yang diambil meliputi data primer yaitu identitas responden (nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan). Data sekunder meliputi gambaran umum Puskesmas Kecamatan Panyingkiran, dan profil kesehatan tahun 2007 Dinkes Kabupaten Majalengka. Jenis penelitian ini termasuk kedalam penelitian cross sectional.
Sampel yang diperoleh pada penelitian ini berjumlah 92 orang sebagian besar umur ibu balita (sampel) pada kelompok umur <> 35 tahun sebanyak 6 orang (6,50%). Tingkat pendidikan ibu balita paling banyak adalah SD sebanyak 36 orang (39,13%), sedangkan SMP sebanyak 21 orang (22,83%), SMA sebanyak 32 orang (34,78%) dan perguruan tinggi 3 orang (3,26%). Sebagian besar ibu bayi adalah tidak bekerja (ibu rumah tangga), yaitu sebanyak 89 orang (96,74%), sedangkan yang bekerja sebanyak 3 orang (3,26%) yang terdiri dari karyawan. Dukungan suami terhadap pemberian ASI eksklusif yang baik sebanyak 46 orang (50,00%) dan yang kurang sebanyak 46 orang (50,00%). Dukungan nenek bayi terhadap pemberian ASI eksklusif yang baik sebanyak 51 orang (55,4%) dan yang kurang sebanyak 41 orang (44,46%). Tingkat pengetahuan ibu bayi tentang ASI terhadap pemberian ASI berkisar antara 73%-100% dengan rata-rata 75%, yang dikategorikan baik sebanyak 50 orang (54,35%) dan kategori kurang sebanyak 42 orang (45,65%). Berdasarkan uji statistik menggunakan Chi-Square pada tingkat kepercayaan 95% menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara dukungan suami terhadap pemberian ASI eksklusif (P = 0,019), ada hubungan yang bermakna antara dukungan nenek bayi terhadap pemberian ASI eksklusif (p = 0,018) dan tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu bayi tentang pemberian ASI eksklusif (P = 0,185).
Berdasarkan hal tersebut maka disarankan penelitian lanjutan tentang penyuluhan pada kelompok ibu bayi yang mempunyai bayi 0-6 bulan secara rutin di Posyandu.
Kata Kunci : Dukungan Suami, Dukungan Ibu (nenek bayi), Pengetahuan Ibu Tentang ASI, Riwayat Pemberian ASI Ekslusif
Selanjutnya......
Analisis Jenis, Kandungan Iodium Garam
Analisis Jenis Garam dan Kandungan Iodium Dalam Garam Terhadap Kejadian Gondok di Daerah Endemik Ringan dan Daerah Endemik Sedang Kabupaten Subang
Astria Wila. . Karya Ilmiah. Program DIV. Jurusan Gizi. Politeknik Kesehatan Depkes Bandung. Pembimbing : Ichwanuddin, SKM, M.Kes
Salah satu upaya peningkatan status gizi masyarakat adalah membebaskan rakyat Indonesia dari Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI). Iodium merupakan salah satu mineral penting bagi pertumbuhan badan dan perkembangan anak.Akibat kekurangan Iodium yang paling banyak dikenal adalah pembesaran kelenjar gondok. Pengaruh utama kekurangan Iodium adalah terhadap perkembangan otak, meskipun tidak terlihat nyata.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis jenis garam, kandungan Iodium dalam garam, dan kejadian gondok di daerah Endemik Ringan dan Endemik Sedang Kabupaten Subang. Pengambilan data dilakukan selama bulan Agustus 2008 pada sampel yaitu murid SD kelas IV sampai kelas VI yang membawa garam langsung dari rumahnya masing-masing. Jumlah sampel yang diperoleh selama penelitian sebanyak 178 orang, kemudian pengambilan data sampel dilakukan dengan menggunakan metoda Cross sectionalDi daerah Endemik Sedang ada sebanyak 12 sampel (66,7%) garam dengan jenis briket, sedangkan di Daerah Endemik Ringan ada sebanyak 6 sampel (33,3%) garam jenis briket.
Di daerah Endemik Sedang ada sebanyak 45 sampel (50,0%) garam yang mengandung Iodium kurang, sedangkan di Daerah Endemik Ringan ditemukan sebanyak 42 sampel (47,2%) garam yang mengandung Iodium kurang. Di daerah Endemik Ringan terdapat sebanyak 2 orang (22,2%) dengan gradasi gondok I, sedangkan di Daerah Endemik Sedang dari 89 sampel anak terdapat sebanyak 7 orang (77,8%) orang dengan gradasi gondok I, sementara dari kedua daerah tidak ditemukan sampel dengan gradasi gondok II.
Berdasarkan uji statistik didapatkan hubungan yang bermakna antara jenis garam dengan kejadian gondok (p = 0,007), ada hubungan yang bermakna antara kandungan Iodium dengan kejadian gondok (p = 0,016), tidak ada perbedaan jenis garam di daerah endemik ringan dan endemik sedang (p = 0,214), sedangkan antara kandungan Iodium di daerah endemik ringan dan endemik sedang tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p = 0,388).
Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan uji lanjutan dalam meningkatkan frekuensi penyuluhan dari intansi terkait khususnya Dinas Kesehatan tentang pentingnya garam beriodium untuk di konsumsi oleh setiap keluarga, terutama pada daerah endemik. Masih banyak keluarga sampel yang belum menggunakan garam dengan kadar iodium yang cukup atau lebih dari 30 ppm, sehingga diharapkan pada pihak-pihak terkait seperti:warung, toko untuk menyediakan garam beriodium dengan harga murah serta terjangkau.
Kata Kunci : Jenis Garam, Kandungan Iodium dan Kejadian Gondok
Wisuda Angkatan I
Pada Hari Rabu Tanggal 6 mei 2009 bertempat di Gedung Sasnabudaya Ganesa SABUGA akhirnya kami semua (17 orang) tekah diwisuda dan bergelar S.SIT (sarjana Sains terapan atau juga Sarjana Satu Tahun) .
Berikut kami Informasikan Daftar Lulusan D4 Gizi Angkatan 1
1. Agus Ramdona, S.SiT (PKM Pamanukan- Kab Subang)
2. Asmawati (RSUD Subang)
3. Bilmar Sitorus, S.SiT (PKM- Kabupaten Majalengka)
5. Cecep Cahyadin, S.SiT (Dinkes -Kab Subang)
6. Dewi Kania, S,SiT (RSJ Cisarua)
7. Hertina Jatnika Putra, S.SiT (Bapelkes Lamah Abang)
8. Herisman Tisnakomara, S.SiT (Poltekkes Bdg)
9. Ilam Hadianti, S.SiT (PKM- Kab Ciamis)
10. Minarni, S.SiT (RS Hasan Sadikin Bdg)
11. N Desi Ermalina, S.SiT (RS........)
12. Rosa Titi Sundari , S.SiT (RS Santosa Bandung)
13. Rika Soraya, S.SiT (Poltekkes Bdg)
14. Siti Maryam, S.SiT (RS Pakuon Sumedang)
15. Siti Sundari, S.SiT (RSUD Sukabumi)
16. Nunun Prihastuti, S.SiT (PKM - Kab . Ciamis)
17. Sari Wariyanti, S,SiT (PKM Kab Subang)
16. Wila Astria, S.SiT (PKM- Kab Subang)
Kami Ucapkan Selamat semoga dapat mengembangkan Ilmu yang pernah didapat pada Tempat kerja Masing