4.29.2008

SEBERAPA PENTINGKAH AIR LIUR ?

Air liur memang terlihat atau terdengar menjijikkan bagi kebanyakan orang. Tetapi tahukah anda bahwa air liur yang setiap harinya diproduksi tanpa henti ini mempunyai banyak peran yang jarang kita bayangkan?

Air liur atau saliva sebagian besar diproduksi oleh 3 (tiga) kelenjar utama yaitu : (1) kelenjar parotis, (2) kelenjar sublingual dan (3) kelenjar submandibula. Volume air liur yang diproduksi bervariasi yaitu 0,5 – 1,5 Liter setiap harinya tergantung pada tingkat perangsangannya.


Air liur atau saliva mengandung dua tipe pengeluaran atau sekresi cairan yang utama yaitu : (1) sekresi serus yang mengandung ptyalin (suatu alfa amylase) yang merupakan enzim untuk mencernakan karbohidrat. (2) sekresi mucus yang mengandung musin untuk tujuan pelumasan atau perlindungan permukaan yang sebagian besar dihasilkan oleh kelenjar parotis. Cairan tipe mucus ini disekresikan atau dikeluarkan setiap detik sepanjang waktu kecuali saat tidur yang produksinya lebih sedikit.

Dalam hal pencernaan air liur berperan dalam membantu pencernaan karbohidrat. Karbohidrat atau tepung sudah mulai dipecah sebaagian kecil dalam mulut oleh enzim ptyalin. Enzim dalam air liur ini memecah tepung (amylum) menjadi disakarida maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya. Jika kita mengunyah nasi saja yang terasa tawar lama-kelamaan akan terasa manis akibat pecahnya zat tepung menjadi maltosa yang rasanya manis.

Selain dalam pencernaan air liur juga berperan dalam kebersihan mulut. Sekresi saliva terutama tipe mucus penting dalam mempertahankan kesehatan jaringan rongga mulut. Rongga mulut berisi bakteri atau kuman patogen (merugikan) yang dengan mudah merusak jaringan dan menimbulkan karies gigi (gigi berlubang). Air liur mencegah kerusakan dengan beberapa cara. Pertama, irigasi aliran air liur itu sendiri membantu membuang bakteri atau kuman patogen juga pertikel makanan yang memberi dukungan nutrisi metabolik bagi bakteri itu sendiri. Kedua, air liur mengandung beberapa faktor yang menghancurkan bakteri salah satunya adalah ion tiosianat dan beberapa cairan proteolitik terutama lisosim yang (1) menghancurkan bakteri, (2) membantu ion tiosianat membunuh bakteri, (3) mencerna partikel makanan. Dan yang ketiga, air liur mengandung antibody protein yang menghancurkan bakteri.

Oleh karena itu pada keadaan tidak ada saliva, jaringan rongga mulut mudah rusak terinfeksi dan karies gigi akan meluas. (hw)

Sumber :
Guyton & Hall, Textbook of Medical Physiology.
Despopoulos & Agamemnon, Color Atlas of Physiology.
Achmad Djaeni Sediaoetama, Ilmu Gizi.
Sobotta's Atlas of Human Anatomy

0 komentar: