2.24.2008

Contoh Studi Kelayakan bisnis

BUDI DAYA LOBSTER AIR TAWAR (LAT) - KAJIAN DARI ASPEK KEUANGAN
 
Posted January 1st, 2008 by KUSMAWANTI
Studi Kelayakan Bisnis

BAB I
PENDAHULUAN


1.1. LATAR BELAKANG

Melihat kondisi perekonomian Indonesia yang semakin hari semakin sulit, kita jangan hanya terpaku meratapi nasib sambil terus mengharap bantuan dari pemerintah. Sebenarnya banyak sekali peluang yang bisa kita ambil apabila kita mau berusaha. Dalam memilih suatu usaha atau bisnis hendaknya memperhatikan segala aspek dan kemungkinan-kemungkinan terjadi yang terkait. Diantaranya adalah aspek pasar dan pemasarannya, aspek teknis dan produksi, aspek manajemen dan organisasi, aspek hukum, aspek sosial ekonomi, aspek AMDAL dan aspek keuangan. Ketika suatu bisnis sudah direncanakan dengan sempurna maka hasilnya pun kemungkinan besar akan sempurna juga.
Seperti halnya dengan usaha bisnis yang satu ini, “Budidaya Lobster Air Tawar”. Dilihat dasri aspek pasarnya, lobster air tawar (untuk selanjutnya disingkat dengan LAT) mempunyai pangsa pasar yang menjanjikan saat ini. Dengan tingkat harga yang cukup tinggi dan permintaan yang relatif banyak, komoditas ini menjadi lahan bisnis yang menarik. Saat ini harga jual LAT sekitar Rp. 250.000,00 per kilogramnya, biasanya setiap kilogramnya berisi sekitar 12 ekor. Biasanya LAT ini banyak dipesan oleh hotel-hotel berbintang untuk konsumsi. Namun cukup disayangkan permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi maksimal karena minimnya jumlah petani yang membudidayakan LAT ini dan masih banyak yang memusatkan perhatian pada produksi bibit dimana permintaannya pun cukup tinggi. Sehingga sampai saat ini, ambillah contoh permintaan dari salah satu hotel di Jogyakarta sebesar 2 kg per minggu pun belum berani disanggupi. Jadi kita masih mempunyai peluang untuk mengisi pangsa pasar sebesar 40 %. Sedangkan untuk pemasarannya tidak terlalu sulit, karena tidak hanya di dalam negeri saja namun juga di luar negeri lobster air tawar banyak digemari, dimana LAT ini pertama kali dikembangkan di Australia. Hal ini dikarenakan menurut penelitian diketahui bahwa lobster jenis ini mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Selain itu di dalam lobster air tawar tidak mengandung kolesterol seperti yang ada di lobster air laut biasanya. Ini merupakan salah satu keunggulan tersendiri bagi LAT dibandingkan dengan jenis lain, karena seperti diketahui bahwa kolesterol itu tidak baik untuk kesehatan. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan sebagai bahan pertimbangan adalah Penadah Tetap hasil budidaya ini sudah ada, yaitu “Nail Farm” yang berlokasi di daerah dekat kampus Uniga Malang.
Pemeliharaan LAT ini relatif mudah, hewan ini tidak memerlukan perlakuan khusus yang rumit. Meskipun tingkat pertumbuhannya tidak sepesat lobster air laut, namun komoditas ini juga mempunyai prospek yang menjanjikan. Dampak lingkungan yang ditimbulkan dari usaha ini hampir tidak ada, karena hanya berupa bekas air pemeliharaan. Sehingga tentunya akan mempermudah dalam pengurusan ijin AMDAL-nya. Satu lagi tidak kalah pentingnya adalah Keuangan. Dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini tidaklah besar, namun usaha ini dapat menghasilkan untung yang luar biasa besarnya..

1.2. TUJUAN

Tujuan umum dari pelaksanaan proyek proposal ini adalah sebagai berikut:
1. Mendirikan sebuah usaha yang memiliki potensi bisnis yang menjanjikan sehingga dapat menambah penghasilan.
2. Mengembangkan usaha budidaya LAT menjadi komoditi unggulan daerah.
3. Sebagai salah satu syarat untuk mengajukan Kredit Usaha Kecil (KUK) kepada lembaga keuangan yang terkait.

1.3. MANFAAT

Manfaat secara umum yang diharapkan dari perealisasian Proposal Studi Kelayakan Bisnis pendirian usaha Budidaya LAT ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Pemilik
• Ada tambahan dana segar untuk segera merealisasikan rencana usaha budi daya lobster air tawar ini.
• Tercapainya cita-cita untuk mendirikan sebuah usaha yang mandiri dan tangguh di tengah-tengah keadaan perekonomian seperti ini.
• Menambah pendapatan per kapita yang nantinya juga akan menambah pendapatan nasional.
2. Bagi Masyarakat
• Menambah variasi pola konsumsi masyarakat konsumen.
• Menjadi motivasi untuk mendirikan usaha yang sejenis, dimana nantinya diharapkan semakin banyak bermunculan wirausahawan tangguh dan ulet.
• Menjadikan usaha Budidaya LAT ini komoditi unggulan daerah.
• Perekrutan karyawan baru yang nantinya diharapkan akan membantu mengurangi jumlah angka pengangguran.
3. Bagi Pemerintah
• Mencoba menciptakan para wirausahawan baru yang handal, sehingga nantinya akan tercipta lapangan pekerjaan baru secara otomatis.
• Mengurangi jumlah angka pengangguran di Indonesia yang setiap tahun selalu bertambah.

1.4. METODE
1.4.1. Metode Pengumpulan Data
Segala informasi yang diperlukan dalam penyusunan proposal ini berupa data primer dan sekunder. Data-data primer diperoleh dengan peninjauan langsung ke pengusaha budidaya LAT “NAIL FARM” yang ada di daerah Joyo Sari-Dinoyo-Malang. Sementara untuk data-data sekunder diperoleh dari internet maupun buku-buku.
1.4.2. Metode Pembahasan
Sebenarnya metode pembahasan yang digunakan untuk merencanakan sebuah usaha adalah banyak sekali jenisnya. Namun metode pendekatan yang akan digunakan dalam proposal ini hanya sebatas pada “Aspek Keuangan” saja. Dimana nantinya akan diuraikan tentang perhitungan Cash flow, NPV dan BEP-nya.


0 komentar: