5.11.2009

Faktor-faktor yg berhubungan dgn St Gizi Balita

"Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita di Puskesmas Pasirkaliki Kota Cimahi Tahun 2008"

Putra, Hertina Jatnika. Karya Ilmiah. Program DIV. Jurusan Gizi. Politeknik Kesehatan Depkes Bandung. Pembimbing: Dadang Rosmana, DCN, M.Kes

Balita yang kurang gizi mempunyai resiko meninggal lebih tinggi dibandingkan yang tidak kekurangan gizi. Setiap tahun kurang lebih 11 juta anak balita diseluruh dunia meninggal oleh karena penyakit-penyakit infeksi. Ironisnya 54% dari kematian tersebut berkaitan dengan adanya kurang gizi. Kekurangan gizi pada balita ini meliputi kurang energi dan protein. Secara mendasar bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak, yaitu faktor langsung asupan energi dan penyakit infeksi.Sedangkan secara tidak langsung dipengaruhi sanitasi lingkungan, pendidikan, pengetahuan ibu, dan pola asuh.
Tujuan penelitian ini untuk melihat faktor yang paling dominan diantara penyakit infeksi, sanitasi lingkungan, pendidikanibu balita, pengetahuan ibu balita, pola asuh, dengan status gizi balita di Wilayah Puskesmas Pasirkaliki Kota Cimahi. Jumlah sampel yang diperoleh selama penelitian sebanyak 41 orang, pengambilan data sampel menggunakan metoda Cross sectional.
Dari sampel usia balita 6 – 12 bulan sebanyak 2,4 %, usia 13 – 36 bulan 65%, dan usi 37 – 59 bulan 31,7 %. Dengan proporsi jenis kelamin laki-laki sebanyak 51,2% dan perempuan 48,8%. Data status gizi balita 9,8 % buruk , 22,0 % kurang, bdan 68,3 % baik. Dengan asupan energi baik berdasarkan 80% AKG sebanyak 56,1% dan asupan protein baik sebanyak 70,7%. Tingkat pendidikan ibu balita 31,7 % hanya tamat sampai dengan SD, 19,5 % SMP, 36,6 % SMU dan 12,2 % Perguruan Tinggi. Dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 73,2. Dan dari data sanitasi lingkungan yang termasuk kategori baik sebanyak 61%. Dan pola asuh gizi yang baik sebanyak 63 %
Berdasar uji statistik Ada hubungan bermakna antara asupan energi dengan status gizi dengan nilai P=0,043. Ada hubungan bermakna antara asupan protein dengan status gizi dengan nilai p=0,018, tidak ada hubungan bermakna antara kejadian infeksi dengan status gizi dengan nilai P=0,095, tidak ada hubungan bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan status gizi dengan nila P=0,181, tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi dengan nilai P=0,057, tidak ada hubungan yang bermakna antara kebersihan lingkungan dengan status gizi dengan nilai P=0,084, ada hubungan yang bermakna antara pola asuh dengan status gizi dengan nilai p=0,024. Variabel pola asuh variabel dominan berhubungan dengan status gizi dengan OR = 5,203 artinya sampel dengan pola asuh kurang beresiko status gizi balita kurang 5i lebih tinggi dibandingkan sampel pola asuh baik.
Dalam program peningkatan status gizi balita hendaknya dilakukan peningkatan pengetahuan mengenai asupan makanan dan pola asuh balita, karena dari hasil penelitian ini ada hubungan yang bermakna terahadap status gizi balita.
Kata Kunci : Status Gizi, penyakit infeksi, sanitasi lingkungan, pendidikan
pengetahuan, pola asuh.

0 komentar: